Konstruksi Tambak

Pemilihan lokasi dilakukan sebelum melakukan konstruksi tambak. Pemilihan lokasi tambak dapat dilakukan denga memperhatikan hal-hal sebagai berikut

  1. Topografi
  • Tanah datar /elevasi 1-5 m diatas pasang tertinggi
  • Tambak yang terletak antara pasang surut, memungkinan pengeringan total hanya pada pasang terendah (umumnya tambak bandeng atau tambak tradisional)

    2. Iklim

  • Temperatur, curah hujan, angin, evaporasi, perubahan cuaca
  • Memperhatikan variasi cuaca dan kemungkinan terburuk (kemungkinan adanya angin topan, pasang tertinggi banjir dll)
  1. Tanah
  • Tanah yang kedap air dan sesuai untuk konstruksi tanggul, minimal kandungan liat 25 %
  • Kandungan bahan organik rendah
  • pH tanah >5, tekstur tanah dan permeabilitas
  • Potensial tanah asam (acid sulphate soil) warna air merah kekuningan –>dihindari –>masalah dalam budidaya udang
  • Tanah yang tidak sesuai bisa digunakan untuk tambak –>biaya tinggi???

     4. Air

  • Suplai air tawar dan air laut yang cukup
  • Pasang surut air laut
  • Kualitas air, pH : 7-8.5, salinitas 10 – 30, rendah kandungan sedimen
  • Natural productivity (phyto- and zooplankton, nitrate, nitrite & phosphate)
  • Tidak menggunakan air sisa limbah rumah tangga, pertanian, farm yang lain dan polusi lainnya
  • Fluktuasi tahunan dan musiman harus diperhitungkan

Disain Tambak

  1. Suplai air
  • Saluran Suplai air harus cukup untuk pergantian air pada semua kolam pada waktu yang sama
  • Pengambilan air harus disaring untuk menghindari masuknya predator/kompetitor
  • Reservoar yang besar dapat digunakan untuk tempat penyimpanan air, pengendapan sedimen, filter biologi. Volume reservoar seharusnya 30 % dari total kapasitas kolam
  • Kolam reservoar diatas petakan tambak ( distribusi dengan gravitasi)

     2. Inlet dan outlet

  • Lay out inlet dan outlet àmencegah pencampuran air buangan kolam dan air dari inlet
  • Konstruksi oulet à mempermudah proses pemanenan
  • Pengisian dan pembuangan air 4 -6 jam

    3. Drainase

  • Dasar tambak miring kearah pintu outlet, rata dan tidak ada lubang untuk kelancaran pengeringan air, caren kearah outlet dapat memperlancar drainase
  • Outlet kolam dapat membuang air sehingga kolam dapat kering total, pemanenan dapat dilakukan dengan pengeringan total
  • Sentral drainase untuk pembuangan sisa metabolisme selama masa budidaya
  • Bentuk kolam
  • Persegipanjang, segiempat atau lingkaran
  • Sirkulasi air untuk mengumpulkan kotoran ke pembuangan sentral
  • Untuk tambak yang berbentuk persegipanjang atau segi empat , sudut tmbak dibuat melingkar
  1. Luas kolam
  • Intensif : 0.1 – 1 ha, ekstensif : > 2 Ha
  1. Tanggul
  • 3-0.5 m diatas ketinggian air kolam
  • Slope maksimum 2-3 untuk mencegah pertumbuhan lumut
  1. Pelapisan kolam
  • Kolam mungkin perlu ditutup pada tanah yang porous, tanah asam, dan kandungan bahan organik tinggi,
  • Pelapisan tambak dapat menggunakan terpal khusus untuk tambak atau dengan cara menimbun dengan tanah

Tahap Pelaksanaan konstruksi :

  1. Clearing dan persiapanUntitled-7
  2. Pekerjaan tanah
  3. Pekerjaan BangunanUntitled-51
  4. Penyelesain/finishingUntitled-17
  5. Pengujian tambak dan saluran air

Leave a comment